MAKALAH
IPA BIOLOGI
“SISTEM
EKSKRESI PADA MANUSIA”
Disusun
Oleh:
HASNA KHOIRUNNISA
IX F
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 41
Jl.Arjuna No.18 Bandung
KATA PENGANTAR
Bismillahi rahmaanir rahiim,
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan hanya karena
rahmat-Nya, maka penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya
dan berjalan lancar.
Makalah IPA Biologi “Sistem Ekresi Pada Manusia”
pada makalah ini disusun dan dirancang untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
tugas dari mata pelajaran IPA
Biologi
dan untuk menambah nilai harian.
Saya juga berharap semoga makalah ini
dinilai baik oleh Bapak/Ibu guru kami. Dan saya juga mohon maaf bila dalam makalah
ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak/Ibu guru sekalian.
Kami menyadari bahwa tiada karya
manusia yang sempurna. Oleh karena itu, saya akan menerima kritik dan saran
dengan senang hati dari Bapak/Ibu guru demi nilai mata pelajaran IPA Biologi kami ini.
Bandung, 29 Juli 2012
Penulis
SISTEM PENGELUARAN (EKSKRESI)
Ekskresi merupakan
proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O,
NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat
kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
- Defekasi : yaitu
proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat
yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat
yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus
yang rusak dan mikroba usus.
- Ekskresi : yaitu
pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi
tubuh.
- Sekresi : yaitu
pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan.
Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
- Eliminasi : yaitu
proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil
(saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
Fungsi Sistem
Ekskresi
- Membuang
limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
- Mengatur
konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
- Mempertahankan
temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
- Homeostasis
ALAT-ALAT EKSKRESI PADA MANUSIA
Ginjal (ren)
Ginjal (ren)
manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan
kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah
dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal
berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200
gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian
korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga
ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron.
Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi
terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan
anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi
glomerulus.'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal.
tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara
tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung
/lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892).
Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang
mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle
(1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan
lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli
mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694).
Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di
dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral
tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.
Fungsi ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi
penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain menyaring darah sehingga
menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh. misalnya
protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam
-macam garam; mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar
gula darah yang melebihi normal; mempertahankan tekanan osmosis cairan
ekstraseluler; dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
- Mengekskresikan
zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain :
1.
Urea, asam urat,
amoniak, creatinin
2.
Garam anorganik
3.
Bacteri dan juga
obat-obatan
- Mengekskresikan
gula kelebihan gula dalam darah
- Membantu
keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik
ektraseluler
- Mengatur
konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah.
Anatomi ginjal, meliputi :
Lapisan luar
(korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron
terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman
dan glomerulus.
Lapisan dalam (medula/ sumsum
ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan gbermuara pada tonjolan papila di
ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti
proksimal dan tubulus kontorti distal.
Proses pembentukan urine
Terdapat 3
proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :
- Filtrasi
(penyaringan) :
kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang
mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel
darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam
filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang
tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.
- Reabsorbsi
(penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat
dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan
filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
- Ekskesi
(pengeluaran) :
dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang
tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi
H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak
terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus
kolektifus ke pelvis renalis.
Dari kedua
ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria)
kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.
Hal
yang perlu diperhatikan meliputi
- Dalam
keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
- Diabetes
melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan
kekurangan hormon insulin
- Banyak
urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan
kadar ADH.
Gangguan pada ginjal
- Nefritis :
disebabkan gangguan pada nefron karena infeksi kuman, akibatnya kadar
ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu
adanya uriene yang masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan
air terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
- Diabetes
melitus (kencing
manis) : disebabkan kekuranga insulin, akibatnya kadar glukosa darah
meningkat.
- Diabetes
inspidus (penyalit
kuning) : disebabkan tidak ada hormon adh, akibatnya urine meningkat.
- Albuminuria :
disebabkan adanya protein dalam urine, akibatnya kerusakan atau iritasi
sel ginjal karena infeksi.
- Batu
ginjal :
disebabkan kekurangan minum dan sering menahan kencing, akibatnya
mengendap menjadi batu ginjal.
- Polyuria :
yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan
nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
- Oligouria :
yaitu urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine,
disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.
Kulit
Kulit
(integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung bagian dalam
tubuh.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga
lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit
jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari
sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum
tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum
germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah
luar.
- Stratum
korneum,
merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
- Stratum
lusidium,
merupakan lapisan zat tanduk
- Stratum
granulosum,
mengandung pigmen
- Stratum
germonativum,
selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis.
Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf.
Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula
sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar
keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam.
terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat
akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak
yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus
karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di
dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
- Akar
rambut
- Pembuluh
darah
- Syaraf
- Kelenjar
minyak (glandula sebasea)
- Kelenjar
keringat (glandula sudorifera)
- Lapisan
lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari
pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini
banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung
tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
Fungsi kulit
Sebagai alat
ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kulit yang lain, antara
lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat
kimia;
mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan
air.
Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di
pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan
kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan
normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam.
Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan
aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan
merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat dengan cara
mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya
karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan
terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan
kekejangan dan pingsan.
KELAINAN dan PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI
Kelainan dan
penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya
virus, bakteri, jamur. Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat.
Beberapa penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut.
1.
Albuminuria
Albuminuria
adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung
albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena
berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah.
Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan
ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh
kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.
2. Hematuria
Hematuria
(kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine
penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan
gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
3. Nefrolitialis
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi
yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung
kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara
lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk
karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat
dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara
mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat
dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar,
harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi,
batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi
tanpa perlu tindakan operasi.
4.
Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan
ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus,
kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani
dokter.
5. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya
zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di
dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan
kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan
keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh
nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan
dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan
transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika
ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi
penolakan.
6. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon
antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik.
7. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon
insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. Diabetes
melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes
melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan
pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.
8. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini
dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan.
menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan
jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa hepatitis. antara
lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan
putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan
kecokelatan seperti teh.
9. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan
parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada
peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi
hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital,
sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran,
koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya,
pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.
10. Gangren
Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan pengaliran
darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di tangan dan kaki karena
gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes melitus
dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi
kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk.
Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang tidak
tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.
11. KencingBatu
Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal.
Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. Jika
endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. Jika terbentuk di
dalam kantong kemih disebut kencing batu. Baik batu ginjal maupunpun kencing
batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan
dengan sinar laser.