Kamis, 06 September 2012

Artikel PLH Kelas VIII


Artikel
Teknologi Ramah Lingkungan
Teknologi ramah lingkungan (eco-friendly-technology) dapat diringkas sebagai adalah segala jenis aplikasi teknologi yang dapat memberikan kepuasan penggunanya dengan sumber daya lingkungan yang lebih rendah.
Seiring kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat banyak sekali kemudahan yang bisa kita nikmati, namun dampak negatif yang muncul juga tidak sedikit, terlebih lagi terhadap lingkungan tempat kita bernaung saat ini. Harus kita sadari bersama-sama bahwa pengembangan teknologi tanpa memperhatikan baik buruknya efek yang ditimbulkan untuk lingkungan suatu saat akan menjadi bumerang untuk kelangsungan hidup manusia. Karena teknologi itu sendiri ibarat pisau bermata dua, memiliki dampak positif dan juga negatif.
Contoh negatifnya sudah banyak, timbulnya polusi dimana-mana baik polusi udara yang ditimbulkan oleh asap-asap pabrik atau kendaraan maupun polusi air yang disebabkan oleh pencemaran limbah industri dan yang paling parah belakangan ini yang ramai dibicarakan adalah isu terjadinya global warming. Tentu saja kehadiran teknologi ramah lingkungan sebagai solusi bagi kehidupan manusia sangat diharapkan oleh seluruh lapisan masyarakat didunia.
Isu lingkungan hidup menjadi perhatian utama dari negara-negara besar di dunia sejak beberapa dekade terakhir. Alat-alat teknologi yang diproduksi pun kini sudah mulai memperhitungkan dampak lingkungan yang akan dihasilkan sehingga para produsen dan peneliti berlomba-lomba untuk membuat alat teknologi yang ramah lingkungan.
Beberapa sudah menjawabnya dengan memunculkan produk-produk teknologi yang ramah lingkungan, beberapa contoh diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Munculnya teknologi kompor tenaga surya, yaitu sebuah kompor yang dirancang dengan energi matahari sebagai sumber utamanya, sebagai sumber energy untuk memasak sehari-hari disaat harga minyak tanah, gas dan kayu yang terus naik.
2. Teknologi hibrida. Sebuah produsen mobil Toyota yang menahbiskan diri sebagai produsen Mobil Keluarga ideal terbaik Indonesia kemudian memunculkan tehnologi hibrida bertujuan untuk mengendalikan laju penggunaan bahan bakar minyak yang menghasilkan gas CO2. Teknologi hibrida membantu mengurangi konsumsi bahan bakar, dan sekaligus menjadikan perusahaan pembuat mobil dapat memenuhi ambang batas emisi karbon-dioksida (Co2) yang dipersyaratkan. Dan, teknologi tersebut dapat diterapkan di seluruh penjuru dunia. Sebut saja nama-nama produsen mobil seperti; General Motor, BWM dan Daymler-Crisler , VW, Porche, Ford Toyota, Nissan, Mitshubishi dan Honda sudah memproduksi mobil berteknologi hibrida ini.
3. Green Network. Sebuah teknologi IT yang saat ini dikembangkan untuk memenuhi kaidah ramah lingkungan.  Jaringan ini dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria  penggunan sumberdaya yang seminimal mungkin (low power consumption, low resources dan low cost) namun tetap memiliki kinerja yang dan utilisasi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan dari user.
4. Sebuah AC Ionizer MIDEA dilengkapi teknologi pintar dalam hal hemat energi, 1 Watt Standby. Teknologi On–Off pintar MIDEA memungkinkan AC MIDEA otomatis beralih pada energy- saving mode dalam kondisi standby hingga memangkas konsumsi energi pada umumnya 4 – 5Watt menjadi 1 Watt. Hemat energi 80% tiap harinya dengan AC MIDEA yang bersertifikasi Environmentalism resmi dari Honeywell dan European RoHS.
5. Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan pada Industri Baterai Kering. Panduan ini merupakan referensi dan arahan bagi industri baterai kering dalam aplikasi teknologi ramah lingkungan, guna meminimalkan dampak lingkungan dari kegiatannya, melalui pemilihan dan modifikasi proses dan peralatan disertai dengan pengingkatan effisiensi penggunaan bahan dan energi.

IPA Biologi Kelas VII


                     Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup


            Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan.dari kata pertumbuhan ada perbedaan yang mendasar.

Pertumbuhan adalah peristiwa perubahanbiologis yang terjadi pada makhluk hidupberupa perubahan ukuran yang bersifat irrevisible ( tidak dapat kembali lagi ).
Manusia pada umumnya memiliki periode pertumbuhan yang terbatas, artinya pada periode tertentu tidak terjadi proses pertumbuhan lagi.

Pertumbuhan ciri-cirinya, yaitu :
1.)    Bersifat kuantitatif
2.)    Terdapat pada jaringan meristem
3.)    Reproduksi secara mitosis

Tahapan Perkembangan Makhluk Hidup adalah sebagai berikut:
a.       Pembelahan Sel Zigot
b.      Morfogfenesis
c.       Diferensiansi Sel
d.      Pertumbuhan

Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan/tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup.
Perkembangan ciri-cirinya, yaitu :
1.)    Bersifat kualitatif
2.)    Terdapat pada pada alat reproduksi
3.)    Reproduksi secara meiosis





Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Faktor Dalam ( Internal )

A. Gen ( genetic )
            Gen berfungsi sebagai pembawa factor keturunan, sehingga sifat yang dimiliki oleh induk akan diturunkan kepada keturunanya.

B. Hormon


1.Hormon pertumbuhan
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang merupakan kelenjar buntu.
            Hormon pertumbuhan merupakan hormon yang memacu pertumbuhan, yaitu :
1.) Auksin
      2.)Giberelin
      3.)Sitokinin
      4.)Asam Absisat ( ABA )
      5.)Gas Etilene
2. Hormon Penghambat Pertumbuhan
            Hormon penghambat pertumbuhan merupakan hormon yang berfungsi untuk menghentikan aktivitas pertumbuhan dan perkembangan dan sering dikenal dengan istilah Fitohormon
3.Hormon Pembentuk Organ Tubuh
            Hormon pembentuk organ tubuh merupakan hormon yang berfungi untuk merangsang pembentuk organ tubuh.
            Contoh-contoh hormon pembentuk organ tubuh, yaitu :
1.)    Rhizokalin : Akar
2.)    Filokalin : Daun
3.)    Kaulokalin : Batang
4.)    Anthokalin : Bunga
4.Hormon Luka
            Hormon luka merupakan hormon yang merangsang terbentuknya jaringan baru dari tepi luka yang kemudian akan menutupinya.
5.Hormon Pada Manusia
            Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan dibawa oleh darah ke organ sasaran.
            A. Kelenjar Hipofisis Menghasilkan :
1.)    Somatotrof  : Mempengaruhi pertumbuhan.
2.)    Tirotopin : Mempengaruhi kerja kelenjar tiroid.
3.)    Prolaktin : Mempengaruhi pengeluaran air susu.
4.)    Gonadotropin : Mempengaruhi kerja kelenjar kelamin.
5.)    ACTH : Mempengaruhi kerja kelenjar adrenalin.
6.)    ADH : Mempengaruhi pengeluaran urine.
7.)    Oksitosin : Mempengaruhi kontraksi otot rahim saat melahirkan.
B. Kelenjar Tiroid Menghasilkan :
1.)    Tiroksin : Mengatur metabolisme zat dan pertumbuhan.
C. Kelenjar Paratiroid Menhasilkan :
1.)    Parathormon : Mengatur kadar kalsium dalam darah.
D. Kelenjar Adrenalin Menghasilkan :
1.)    Adrenalin : Mengatur kadar gula darah dengan mengubah glikoken menjadi glukosa.
E. Kelenjar Pakreas Menghasilkan :
1.)    Insulin : Mengatur kadar gula darah dengan mengubah glukosa menjadi glikogen.
F. Kelenjar Testis Menghasilkan :
1.)    Testosteron : Mempengaruhi cirri-ciri kelamin sekunder pria.

G. Kelenjar Ovarium Menghasilkan :
1.)    Esterogen & Progresteron : Mempengaruhi cirri-ciri kelamin sekunder wanita.



2. Faktor Luar ( Eksternal )

1. Makanan ( nutrisi )
            Makan merupakan factor utama untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
2. Suhu
            Tinggi rendah suhu menjadi salah satu factor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi, dan juga kelangsungan hidup.
3. Cahaya ( sinar )
            Semua makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari.dan untuk mendukung proses fotosintesis.
4. Kelembaban
            Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik pada pertumbuhan.

            Pengetian Metamorfosis dan Metagenesis

            Metamorfosis adalah perubahan bentuk dan struktur yang terjadi pada hewan dimulai dari fase embrio sampai fase dewasa.
            Metamorfosis dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Metamorfosis Sempurna tahap-tahapnya : telur – larva – pupa - dewasa
                   
 b.Metamorfosis Tidak Sempurna tahap-tahapnya : telur – nimfa – dewasa

            Metagenesis adalah pergiliran keturunan antara fase vegetaif dan fase generatif.

            Pengertian Fase Vegetatif dan Fase Generatif

Fase vegetatif adalah fase dihasilkannya spora, sehingga disebut fase sporofit.      
            Fase generatif adalah fase dihasilkannya gamet, sehingga fase ini disebut gametomofit
Makhluk Hidup yang Mengalami Metagenesis, yaitu :
1.            Tumbuhan Lumut
2.            Tumbuhan Paku
3.            Plasmodium SP
4.            Obelia SP ( ubur-ubur )









Artikel Basa Sunda Kelas IX


Artikel Sunda
Ngabuburit
Ngabuburit, kecap anu moal bisa dipopohokeun ku jalma anu dirina ngaku urang Sunda, boh pituin, atawa blasteran, ogé Sunda Kukut. Keun teu kudu dibéjér béaskeun ngeunaan subjékna mah, naon Sunda pituin, blasteran, atawa Kukut. Bisi jauh teuing, ka mana meni. Anu jelas, ngabuburit kecap tina basa Sunda tapi dipimilik ku urang Indonesia, teu hésé ngucapkeunna, urang Jawa, Bali, Lombok, Acéh, Melayu, Papua, bisa ngucapkeun kecap ngabuburit kalawan faséhat. Teu siga kalimah batok kohok wadah huut, Mas Parno nepi ka bijil késang badag késang lembut waktu dititah ngucapkeun éta kalimah, hésé meureun da teu biasa, sarua jeung urang anu jarang maca Qur’an terus dititah ngimaman sholat berjama’ah.
Lain gampang diucapkeunna wungkul, ogé dipikaresep ku sasaha, komo ku urang anu keur ngalakonan ibadah puasa. Lain dipikaresep ku jalma biasa wungkul. Para pangusaha jegud ogé raresepeun, iklan-iklan roko teu kagok masang huruf badag kecap ngabuburit dina baligo-baligo, bari teu kudu bébéja heula ka urang Sunda, da meureun kabéh ogé pada apal lamun basa mah teu kakeunaan ku aturan royalty, saha baé bisa ngagunakeunna. Politikus ogé resepeun kana kecap ngabuburit, keur ngudag dukungan, keur ngiceupan massa mengambang, maranéhna ngawur-ngawur jangji bari teu kireum-kireum ngucapkeun kecap ngabuburit. Geus puguh ari TV mah, basa anu teu boga hak royalty téh ku maranéhna mah bisa dijadikeun komoditas, bisa jadi piduiteun, bisa nyokot kauntungan ku ngajadikeun kecap ngabuburit  jadi acara-acara dina TV.
Burit nunjukeun hiji wanci. Téréh magrib, kahirupan téréh bérés. Sanggeus sapoé jeput jalma diuudag ku pangabutuh, capé meureun, wanci tunggang gunung mangrupa mangsa keur nyinglarkeun sagala pangbeubeurat anu minuhan kahirupan jalma. Burit, hiji totondén, jandéla beurang baris ditutup, papayon sandéwara kahirupan anu dilakonan baris dipungkas. Dina wanci ieu pisan, jalma bisa ngarénghap panjang, bari peureum sakeudeung. Ngan geus puguh, urang bakal nyanghareupan poék, peuting bakal manting. Anu bagja hirupna, lamun salila beurang tadi manéhna bisa ngeusi kahirupan ku hal-hal anu bakal mawa kaluginaan salila reureuh. Dina reureuhna baris bisa meureumkeun panon kalawan teu diudag-udag ku karingrang, sok sanajan ngagolér saukur dina luhureun samak butut, atawa dipan teuas.
Jandéla kahirupan geus baris ditutup. Kariaan jadi tanda, lamun wanci geus deukeut ka bukti. Hiji bukti anu geus pasti: “ Iqtarobatissa’aah….” Geus deukeut waktu anu geus ditangtukeun. Klimaks kahirupan ngaramékeun wanci tunggang gunung, jalma-jalma ngabuburit bari ngalalajoan pintonan éta sandéwara, sawaréhna bener-bener jadi aktor anu ngalakonan sandéwara. “ Saya’ti ‘Ala Ummaatii Zamaanun..” zaman anu ku Rasul didawuhkeun bakal datang téh meureun ayeuna pisan.  Ramé ti ditu- ti dieu, aya anu marawa goong lain ditakol, tapi disusuhun, aya anu tarumpak kuda ngan hulu kuda kahareup anu tumpakna nukangan. Tapi teu sautik, jalma anu wajar-wajar baé dina polah. Laleumpang maraké suku, ngabandaleut sisi jalan, teu némbongkeun karingrang, teu lémék teu nyarék, lumampah mapay jalan balik.
Tinggal, urang anu nangtukeun léngkah, sanggeus wanci tunggang gunung réngsé, sanggeus burit geus diganti ku wanci sareupna, urang rék leumpang  jeung lumampah ka mana?
Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/17/artikel-sunda-ngabuburit/

Makalah IPA Biologi untuk kelas XI


MAKALAH IPA BIOLOGI
“SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA”

Disusun Oleh:
HASNA KHOIRUNNISA
IX F
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRRgHHd3XZf5tUW4cSMRobL_MJuciQbFcVcbKs0BtF6VG-wLlEq





PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 41
Jl.Arjuna No.18 Bandung


KATA PENGANTAR

            Bismillahi rahmaanir rahiim,
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan hanya karena rahmat-Nya, maka penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan berjalan lancar.
            Makalah IPA Biologi “Sistem Ekresi Pada Manusia” pada makalah ini disusun dan dirancang untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tugas dari mata pelajaran IPA Biologi dan untuk menambah nilai harian.
            Saya juga berharap semoga makalah ini dinilai baik oleh Bapak/Ibu guru kami. Dan saya juga mohon maaf bila dalam makalah ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak/Ibu guru sekalian.
            Kami menyadari bahwa tiada karya manusia yang sempurna. Oleh karena itu, saya akan menerima kritik dan saran dengan senang hati dari Bapak/Ibu guru demi nilai mata pelajaran IPA Biologi kami ini.


Bandung, 29 Juli 2012

Penulis



SISTEM PENGELUARAN (EKSKRESI)


Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
  1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
  2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
  3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
  4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

Fungsi Sistem Ekskresi

  1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
  2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
  3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
  4. Homeostasis

ALAT-ALAT EKSKRESI PADA MANUSIA

Ginjal (ren)

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSzFGPoCHENJ1_-nNkSbfF0pXCoPxcHnMJMHTINyMt0mTr7Eyf2YgImage:Ginjal.jpg







Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara
tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.

Fungsi ginjal

Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal; mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
  • Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain :
1.   Urea, asam urat, amoniak, creatinin
2.   Garam anorganik
3.   Bacteri dan juga obat-obatan
  • Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
  • Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler
  • Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah.

Anatomi ginjal, meliputi :

Lapisan luar (korteks/ kulit ginjal) yang mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsula bowman dan glomerulus.
Lapisan dalam (medula/ sumsum ginja) yang terdiri atas tubulus kontorti yan gbermuara pada tonjolan papila di ruang (pelvis renalis). Tubulus kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus kontorti distal.

Proses pembentukan urine

Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :
  1. Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.
  2. Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
  3. Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.
Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan meliputi
  • Dalam keadaan normal urine tidak mengandung glukosa dan protein
  • Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urine yang disebabkan kekurangan hormon insulin
  • Banyak urine yan gdikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar ADH.

Gangguan pada ginjal 

  • Nefritis : disebabkan gangguan pada nefron karena infeksi kuman, akibatnya kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya uriene yang masuk ke dalam darah, sehingga menyebabkan penyerapan air terganggu dan tertimbun di kaki yang disebut oedema.
  • Diabetes melitus (kencing manis) : disebabkan kekuranga insulin, akibatnya kadar glukosa darah meningkat.
  • Diabetes inspidus (penyalit kuning) : disebabkan tidak ada hormon adh, akibatnya urine meningkat.
  • Albuminuria : disebabkan adanya protein dalam urine, akibatnya kerusakan atau iritasi sel ginjal karena infeksi.
  • Batu ginjal : disebabkan kekurangan minum dan sering menahan kencing, akibatnya mengendap menjadi batu ginjal.
  • Polyuria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat banyak dan encer, disebabkan kemampuan nefron untuk mengadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
  • Oligouria : yaitu urine yang dikeluarkan sangat sedikit bahkan tidak berurine, disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total.

Gambar:kulit.jpgKulit

Kulit (integumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung bagian dalam tubuh.

Susunan Kulit

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
  • Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
  • Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
  • Stratum granulosum, mengandung pigmen
  • Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
  • Akar rambut
  • Pembuluh darah
  • Syaraf
  • Kelenjar minyak (glandula sebasea)
  • Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
  • Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

Fungsi kulit

Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kulit yang lain, antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat kimia;
mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan air.
Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap. Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat mengakibatkan kekejangan dan pingsan.

KELAINAN dan PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI

Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat. Beberapa penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut.


1.      Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.
2. Hematuria
Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.

3.  Nefrolitialis

Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.
4.   Nefritis

Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani dokter.

5.  Gagal  Ginjal

Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan.

6.  Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik.
7. Diabetes Melitus

Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.

8. Hepatitis

Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh.

9. Sirosis Hati

Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.



10. Gangren

Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan pengaliran darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di tangan dan kaki karena gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk. Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.

11. KencingBatu

Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal. Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. Jika endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal. Jika terbentuk di dalam kantong kemih disebut kencing batu. Baik batu ginjal maupunpun kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar laser.